Selasa, 17 Mei 2016

POTENSI SOSIAL & BUDAYA


POTENSI SOSIAL BUDAYA 

Kampung tua Negeri Olok Gading sudah diakui keistimewaannya dalam hal Sosial Budaya oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung, hal ini dibuktikan dengan telah ditetapkannya Kelurahan Negeri Olok Gading sebagai salah satu kawasan cagar budaya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung  Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030.  


Pasca ditetapkannya Negeri Olok Gading sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang ada di Kota Bandar Lampung, maka eksistensi "Kampung Tua" Negeri Olok Gading semakin diakui. Sebagai kawasan cagar budaya NOG memiliki beberapa seni tradisional yang sering ditampilkan dalam acara-acara penting, seperti terlihat dalam Foto 1 dimana beberapa penari menampilkan Tari Siger Penguten untuk menyambut tamu kehormatan dalam kegiatan Sosialisasi Massal Program PLPBK yang dilaksanakan di Kampung Kapal Bro RT 05 LK I.


Foto. 1  Tari Siger Penguten dalam kegiatan Sosialisasi Massal PLPBK
              
Seperti halnya didaerah lain pengembangan kesenian tradisional dilakukan oleh beberapa individu yang bergabung dalam sebuah wadah atau sanggar, karena kesenian tradisional tidak dapat dikembangkan oleh individu secara sendirian. Salah satu sanggar yang cukup lama eksis adalah Sanggar Angon Saka berdiri sejak 1968 oleh Mansjur Thoib. Sanggar Angon Saka ini sudah banyak memiliki pengalaman diantaranya adalah mewakili Provinsi Lampung dalam Festival Temu Zapin Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta tahun 2015 yang lalu.

Foto. 2 Sanggar Angon Saka Negeri Olok Gading
Sumber : www.duajurai.com


Tari Bedana ini awalnya dikenalkan oleh para Saudagar dari Gujarat India untuk mensyiarkan agama Islam, walau dalam perkembangannya Tari Bedana mengalami berbagai perubahan menyesuaikan adat istiadat masing-masing daerah. Seperti terlihat dalam Foto 3 dimana Tari Bedana yang berasal dari Negeri Olok Gading memiliki kekhasan tersendiri, dibandingkan dari daerah lain.


Foto. 3 Ragam Tari Bedana khas Negeri Olok Gading
Sumber : www.duajuari.com dok : Christian Heru Saputra

Selain seni tari tradisional masih terdapat banyak seni lain yang belum dipublikasikan atau dikenal luas oleh masyarakat umum seperti : Seni Beladiri tradisional Pencak Silat, Seni berbalas pantun dll. Perlu kepedulian dari masyarakat dan pihak dinas instansi terkait untuk terus melestarikan berbagai kesenian tradisional tersebut agar tidak punah dinegerinya sendiri.





Sumber referensi : 

http://www.duajurai.com/2015/11/sanggar-angon-saka-bandar-lampung-akan-tampil-di-temu-zapin-nusantara/

http://www.duajurai.com/2015/11/beberapa-versi-tari-bedana-lampung-akan-tampil-di-temu-zapin-nusantara/


http://www.duajurai.com/2015/11/angon-saka-bandar-lampung-dipilih-tampil-di-zapin-nusantara-karena-eksistensinya/

Minggu, 15 Mei 2016

POTENSI EKONOMI

POTENSI EKONOMI




Potensi Ekonomi NOG sangatlah beragam, Kelurahan ini memiliki SMALL BUSSINESS DISTRIC yang ada dikawasan pemukiman elit Citra Garden. Berkembangnya kawasan ini diharapkan memberikan multiplier efek peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Negeri Olok Gading yang tinggal diluar kawasan Citra Garden.

Foto 1. Ruko Double Decker di Citra Garden
Koordinat GPS :-5.445022, 105.247738

Foto 2. Salah satu Cafe yang buka di kawasan Citra Garden
Koordinat GPS :-5.445110, 105.247298


Foto 3. Komplek pertokoan yang ada di Kampung Olok Gading
Koordinat GPS : -5.446276, 105.252354

Foto 4. Komplek Pertokan & Wisata Kuliner di Cluster Little Europe
Koordinat GPS :-5.445148, 105.245899

Foto 5. Komplek Pertokan Little Europe yang sangat unik, indah dan bersih.
 
Koordinat GPS :

Selain kawasan elit Citra Garden NOG juga mempenyai beberapa potensi ekonomi lainnya yang dapat dimaksimalkan potensinya guna peningkatan kualitas hidup masyarakat sipil Negeri Olok Gading. Beberapa potensi Ekonomi dapat terlihat pada Tabel 1. Komponen Analisis SWOT dibawah ini.

Tabel. 1  Komponen Analisis SWOT Negeri Olok Gading

Sumber : Dokumen Strategi Pemasaran Kelurahan Negeri Olok Gading 2015

POTENSI LINGKUNGAN

POTENSI LINGKUNGAN


Negeri Olok Gading memiliki beragam potensi lingkungan yang belum dimanfaatkan secara optimal, karena berbagai macam keterbatasan. Salah satu potensi yang sudah dimanfaatkan secara terbatas oleh TNI AD, MENWA & SPN Kemiling adalah tebing terjal yang menjadi batas wilayah Kampung Kapal Bro dan Sumur Putri seperti terlihat dalam Foto 3, 4, 5 dibawah ini. Tebing ini sering dijadikan tempat latihan rappeling & SAR.

 Foto 1. Bendungan PDAM Way Rilau


Foto 2. Jembatan Way Kapal Bro

Foto 3. Tebing didekat Jembatan Way Kapal Bro

Foto 4. Tebing terjal dibelakang Balai Pertemuan SIGER MAS
 

Foto 5. Tebing terjal dibelakang pemukiman warga sipil Kampung Kapal Bro


Foto 6. Relik sisa Kapal Belanda yang terhempas akibat Tsunami 1883

Untuk memudahkan para pengambil kebijakan baik eksekutif maupun legislatif serta para travellers untuk mengunjungi Kampung Kapal Bro berikut disajikan dalam Tabel 1 dibawah ini potensi serta koordinat GPS masing-masing lokasi potensi lingkungan yang ada di RT 05 LK I NOG.

Tabel 1. Potensi Lingkungan Kampung Kapal Bro


Demikian Potensi lingkungan yang bisa kami identifikasi selama Program PLPBK berlangsung, penulis dengan senang hati menerima masukan, saran dan pendapat dari para pembaca, demi kemajuan Negeri Olok Gading.

Rabu, 11 Mei 2016

Negeri Olok Gading Selayang Pandang


NEGERI OLOK GADING SELAYANG PANDANG
Kampung Tua nan UNIK di Kota Bandar Lampung


Kelurahan Negeri Olok Gading yang terletak pada garis bujur[1] : -5026’52.08” dan garis lintang : 105014’51.4”, merupakan bagian wilayah administratif dari Kecamatan Teluk Betung Barat. Negeri Olok Gading juga merupakan salah satu Kampung Tua[2] yang ada di Provinsi Lampung hal ini dibuktikan dengan masih adanya Rumah Adat kebandaran Marga Balak seperti terlihat dalam Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Rumah Adat Kebandaran Marga Balak Lampung Pesisir
Sumber : www.duniaindra.com



Kampung tua Negeri Olok Gading sudah diakui keistimewaannya dalam hal Sosial Budaya oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung, hal ini dibuktikan dengan telah ditetapkannya Kelurahan Negeri Olok Gading sebagai salah satu kawasan cagar budaya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung  Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030. Sebagai kawasan cagar budaya Kelurahan Negeri Olok Gading dapat dimanfaatkan dan diKelurahanola serta dapat ditingkatkan fungsinya untuk dapat menunjang kegiatan pariwisata, yang nantinya dapat memberikan kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata (Perda Kota Balam No. 10 2011:31). 

Negeri Olok Gading berbatasan langsung dengan beberapa Kelurahan lain yang ada di wilayah Kota Bandar Lampung dengan rincian sebagai berikut :
·      Sebelah Utara     :  Kelurahan Sumur Putri
·      Sebelah Selatan   :  Kelurahan Bakung
·      Sebelah Timur     :  Kelurahan Kuripan
·      Sebelah Barat     :  Kelurahan Sukarame II
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Gambar 2 berikut ini :

                 
Sumber : Proposal Minat PLPBK Tahun 2013 Kelurahan Negeri Olok Gading
Gambar 2.  Peta Wilayah Administratif Kelurahan Negeri Olok Gading

a. Kondisi Sosial & Budaya
Negeri Olok Gading memiliki keunikan tersendiri dibanding wilayah lain di Kota Bandar Lampung seperti kondisi geografis dan topografis yang berbukit-bukit, dibatasi oleh sungai besar Way Kuripan namun juga memiliki hamparan tanah datar untuk pertanian, hingga perikanan. Potensi Sosial Budaya yang relatif homogen, Potensi Ekonomi dan  Lingkungan banyak yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan kualitas hidup.


Negeri Olok Gading memiliki keunikan tersendiri dibanding wilayah lain di Kota Bandar Lampung seperti kondisi geografis dan topografis yang berbukit-bukit, dibatasi oleh sungai besar Way Kuripan namun juga memiliki hamparan tanah datar untuk pertanian, hingga perikanan. Potensi Sosial Budaya yang relatif homogen, Potensi Ekonomi dan  Lingkungan banyak yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan kualitas hidup.

Berdasarkan Data Kependudukan pada Tabel 1 dibawah ini, Kelurahan Negeri Olok Gading memiliki jumlah penduduk 6.392 Jiwa, 1.506 KK yang terdiri dari 3.351 jiwa laki-laki dan 3.041 jiwa perempuan. Pada Tabel 1 tersebut dapat diketahui sedikitnya terdapat dua  permasalahan sosial yaitu pengangguran dan Keluarga Pra KS 1 yang perlu dicarikan solusi pemecahannya. Terdapat 1.055 jiwa pengangguran atau 17% dari jumlah total penduduk, permasalahan ini hendaknya menjadi perhatian semua pihak terkait untuk segera dicarikan solusi, melalui program-program pengentasan kemiskinan yang tepat agar ekses negatif dari pengangguran dapat diminimalkan.  

             Tabel 1. Data Kependudukan Kelurahan Negeri Olok Gading
Sumber : Proposal Minat PLPBK Negeri Olok Gading 2013 & data diolah 2015


Pada Tabel 1 poin ke 6 dapat diketahui jumlah Keluarga Pra KS adalah 600 KK atau 40% dari jumlah Keluarga yang ada di Kelurahan Negeri Olok Gading. Keluarga Pra KS 1 menurut BKKBN[1] yaitu Keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 (enam) indikator Keluarga Sejahtera I atau indikator kebutuhan dasar Keluarga seperti berikut : pada umumnya anggota Keluarga makan dua kali sehari atau lebih, anggota Keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian, rumah yang ditempati Keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik, bila ada anggota Keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan, bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi, semua anak umur 7-15 tahun dalam Keluarga bersekolah.

Penanggulangan kedua masalah sosial diatas membutuhkan penanganan terpadu serta komprehensif dari semua pihak seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Tenaga Kerja, SKPD terkait serta Kelompok Peduli lainnya.





[1] http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx

Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandar Lampung nomor 10 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Bandar Lampung menetapkan Kelurahan Negeri Olok Gading sebagai salah satu kawasan Cagar Budaya, hal ini bukanlah tanpa dasar dalam Tabel 2 dibawah ini terlihat bahwa Negeri Olok Gading relatif homogen karena penduduk asli suku bangsa Lampung sebanyak 4.800 jiwa atau 59,81%.

Tabel 2. Komposisi Suku Bangsa di Kelurahan Negeri Olok Gading
Sumber : Monografi Kelurahan Negeri Olok Gading & * Data diolah 2015

Komposisi penduduk Kelurahan Negeri Olok Gading sangatlah beragam kelompok suku bangsa, terbanyak kedua adalah Sukubangsa Sunda sebesar 37,40%, ketiga Suku Bangsa Jawa dengan 1,79% sementara Suku Bangsa Bali menempati urutan terakhir sebesar 0,06%. Keunggulan dari sisi komposisi penduduk yang relatif homogen menjadikan keunggulan tersendiri bagi Kelurahan Negeri Olok Gading. Struktur marga yang masih berlaku, adat budaya juga masih dilaksanakan pada even-even tertentu menjadi bukti bahwa masyarakat Negeri Olok Gading dengan segala keterbatasan yang ada berupaya melestarikan budayanya ditengah arus modernisasi. Berikut dijelaskan beberapa permasalahan pelestarian adat budaya Lampung terkendala berbagai masalah diantaranya sebagai berikut :

1.      Terbatasnya sarana & prasarana untuk menunjang pelestarian adat budaya Lampung. Seperti dikarenakan desakan faktor ekonomi banyak rumah-rumah yang memiliki ornamen asli Lampung berpindah status kepemilikan dan diubah menjadi rumah biasa dikarenakan mahalnya biaya perawatan dan pemeliharaan rumah tradisional, sehingga dari beberapa rumah adat hanya tersisa 1 rumah adat yang menjadi ikon dari Negeri Olok Gading.
2.      Rendahnya minat generasi penerus untuk mempelajari seni budaya Lampung asli. Hal ini dapat diakibatkan bersumber dari derasnya arus globalisasi dan westernisasi dimana terdapat mindset pada para generasi muda tersebut bahwa hal-hal yang berbau tradisional dianggap ketinggalan jaman dan kurang keren.

3.      Belum adanya wadah/organisasi untuk mengkoordinir secara profesional seni budaya tersebut, karena bukan tidak mungkin apabila dikelola dengan baik akan memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi kemakmuran para penggiat seni budaya yang notabene adalah masyarakat Kelurahan Negeri Olok Gading itu sendiri.

b. Kondisi Ekonomi
       Kelurahan Negeri Olok Gading sebagai salah satu Kelurahan yang terletak dikawasan perkotaan Bandar Lampung merupakan tipikal Kelurahan yang non agraris, hal tersebut dapat tercermin pada Tabel 3 dibawah ini dimana mata pencaharian penduduk menitikberatkan pada sektor jasa dan perdagangan. Peringkat pertama adalah kaum buruh sebesar 1.015 jiwa atau 35,30%, peringkat kedua diduduki oleh kaum pedagang sejumlah 315 orang atau 10,96%. Dalam Tabel 3 ini juga terlihat penjahit, montir dan pengusaha masing hanya 5 orang atau 0,17% merupakan pekerjaan yang paling sedikit pelakunya di Negeri Olok Gading.


Tabel 3. Komposisi Mata Pencaharian Kelurahan Negeri Olok Gading
Sumber : *Monografi Kelurahan Negeri Olok Gading &** Data diolah 2015

Sarana dan prasarana perekonomian di wilayah administratif Negeri Olok Gading sangatlah terbatas, seperti ketiadaan pasar tradisional sebagian besar hanya warung-warung kecil dan Kelontongan tradisional yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari warga Negeri Olok Gading. Keterbatasan sarana dan prasarana perekonomian ini dapat dimaklumi karena Negeri Olok Gading memiliki akses yang relatif mudah ke pusat-pusat perkonomian dan perdagangan tradisional seperti Pasar Mambo, Pasar Cimeng atau ke pusat-pusat perbelanjaan modern seperti Hypermart, Chandra Super Store serta minimarket Alfamart yang terletak dikawasan Ruko City Walk Citra Garden. Pada Tabel 4 dibawah ini, dapat terlihat dengan detail sarana prasarana perekonomian dan bisnis yang ada di Kelurahan Negeri Olok Gading.


Tabel 4. Sarana Perekonomian Kelurahan Negeri Olok Gading
Sumber :  Monografi Kelurahan Negeri Olok Gading & * Up dating data Hasil Pemetaan Swadaya th 2014

Sejalan dengan perkembangan perumahan elit Citra Garden yang mulai memasarkan Ruko City Walk maka prasarana bisnis dan perekonomian Negeri Olok Gading juga mulai berkembang hal ini ditandai dengan adanya minimarket Alfamart, Indomaret, Kafe LOVE Steak & Coffe , Galeri ATM yang terdiri dari ATM BRI, BCA serta Muamalat. 

 Sumber Dokumentasi : Pemetaan Swadaya PLPBK
Foto 2. Minimarket Indomart, Cafe LOVE Steak & Coffe

Berkembangnya kawasan Ruko doubel decker City Walk bukan tidak mungkin akan menjadi small bussiness area di Teluk Betung Barat dan sekitarnya. Menggeliatnya perekonomian di kawasan ini akan memberikan multiplier efek bagi warga sekitar mulai dari sektor formal dan informal seperti penyerapan tenaga kerja, jasa angkutan ojek, warung makan dll, untuk itu bahu membahu antara warga dan aparat pemerintah dan keamanan guna menciptakan keamanan serta ketertiban masyarakat mutlak untuk dilakukan guna menarik sebanyak mungkin investor mau menanamkan modalnya ke Negeri Olok Gading. 

           Sumber : http:www.saibumi.com          Sumber : Pemetaan Swadaya PLPBK
Gambar 4.Galeri ATM dan Ruko Double Decker City Walk Citra Garden

Berkembangnya suatu daerah dapat tercermin dari beragamnya industri maupun UKM yang ada didaerah tersebut, tidak terkecuali untuk Kelurahan Negeri Olok Gading. Sebagai kelurahan yang terletak didaerah perkotaan tipikal kelurahan non agraris dapat dilihat pada data Tabel 5 dibawah ini, dimana sektor usaha yang mendominasi dan berkembang adalah sektor usaha yang non agraris seperti perdagangan dan jasa, sementara sektor lain pertanian, perikanan hanya sebagai pelengkap. 

Tabel 5. Industri di Kelurahan Negeri Olok Gading

Sumber : Monografi Kel NOG, *data PS PLPBK & **data diolah 2015

Berdasarkan Tabel 2.5 diatas terdapat hal unik untuk dicermati yaitu usaha rumah kontrakan menjadi pilihan pertama warga Negeri Olok Gading untuk melakukan usaha hal ini dibuktikan dengan persentase sebesar 68,4%, kemudian disusul dengan industri kecil seperti pengrajin tahu tempe, emping melinjo dll menempati urutan kedua sebesar 10,74%. Sementara usaha yang membutuhkan keahlian khusus serta modal yang besar menempati urutan terakhir pilihan seperti bengKelurahan motor dan sepeda, tukang potong rambut, kolam renang, toko, minimarket dan cafe.

c. Kondisi Lingkungan
Negeri Olok Gading yang terdiri dari 2 lingkungan dan 14 RT memiliki luas lahan 109 hektar dimana 46% digunakan sebagai lahan permukiman dan hanya seluas 4 hektar atau 4% yang digunakan sebagai lahan produktif yang terdiri dari 1% lahan untuk perkantoran dan 3% lahan untuk pertanian (persawahan, perkebunan) dan perikanan (ikan hias, ikan konsumsi seperti lele, gurame dll)seperti terlihat dalam Tabel 6 dibawah ini. Hal ini tidaklah terlalu mengherankan dikarenakan Negeri Olok Gading bukanlah Kelurahan agraris yang mengandalkan penghasilan warganya dari sektor pertanian atau subsektor pertanian lainnya.

Tabel 6. Penggunaan Lahan Kelurahan Negeri Olok Gading
Sumber : Monografi Kelurahan NOG & * data diolah 2015

Sarana dan Prasarana Kesehatan Negeri Olok Gading dapat dikatakan sangat terbatas, hal ini dapat terlihat pada Tabel 7  dibawah ini dimana hanya terdapat 1 Puskesmas Pembantu, 1 Balai Pengobatan untuk melayani seluruh warga Negeri Olok Gading yang berjumlah kurang lebih 6.392 jiwa  dan 5 Posyandu yang tersebar di 12 RT untuk melayani kesehatan masyarakat, para Ibu hamil serta Balita.

Tabel 7. Prasarana Kesehatan Kelurahan Negeri Olok Gading 
Sumber :  Proposal Minat PLPBK Kelurahan Negeri Olok Gading th 2013
Namun untuk layanan kesehatan yang bersifat primer atau bahkan sifatnya emergency  warga Kelurahan Negeri Olok Gading tidak terlalu khawatir dikarenakan Kelurahan ini dekat dengan akses layanan kesehatan seperti RSUD dr Dadi Tjokrodipo milik Pemerintah Kota Bandar Lampung dan beberapa rumah sakit swasta yang ada disekitar Negeri Olok Gading. 


Infrastruktur jalan di Kelurahan Negeri Olok Gading tersebar di 14 RT dan 2 lingkungan, meliputi 1.300 meter jalan aspal, 180 meter rabat beton, 700 meter paving block dan 100 meter jalan tanah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8 dibawh ini. Namun seiring berjalannya waktu terdapat penambahan panjang jalan aspal baru yang dibangun oleh Pemkot Bandar Lampung. Jalan Paving Block mengalami pengurangan diakibatkan oleh telah rusaknya paving block di beberapa titik ruas jalan yang telah lama dibangun.
Tabel 8. Infrastuktur Jalan di Negeri Olok Gading
Sumber : Proposal Minat Program PLPBK Negeri Olok Gading th 2013

Demikian sekilas informasi tentang Negeri Olok Gading dengan beragam keunikan yang dimilikinya. Semoga bermanfaat...


SALAM PEMBERDAYAAN 
To Be Continued


[1] Sumber : geoview.info/Kelurahanurahan negeri olok gading
[2] Kampung Tua : Kampung asli masyarakat Suku Lampung yang masih memegang teguh adat istiadat



Senin, 18 April 2016

Proses Pemasaran Sosial Negeri Olok Gading

PROSES PEMASARAN SOSIAL
NEGERI OLOK GADING


Definisi dari Pemasaran Sosial Program PLPBK adalah seluruh rangkaian kegiatan komunikasi dan promosi gagasan sosial dan hasil perencanaan partisipatif (RPLP & RTPLP) kepada (Ditjen Cipta Karya 2014:2) :
a.    Dunia Usaha
b.    Lembaga Swadaya Masyarakat / NGO
c.    Perguruan Tinggi
d.    Pemerintah Pusat dan daerah
e.    Kelompok Peduli lainnya

Berikut disajikan dokumentasi kegiatan pemasaran sosial yang
dilakuan oleh TAPP, LKM & Stakeholder terkait untuk memajukan
Negeri Olok Gading.

1. Pemasaran sosial kepada jajaran aparat teritorial
   TAPP bersama TIPP melakukan kegiatan pemasaran sosial program 
   PLPBK kepada KODIM 0410 Kota Bandar Lampung dalam rangka 
  melakukan penjajakan kerjasama untuk memperoleh program TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa) guna melakukan pembangunan jembatan penghubung di Kampung Kapal Bro RT 05 LK I.

Gambar. 1  Pemasaran Sosial PLPBK kepada jajaran KODIM 0410 KBL (insert foto : Dandim 0410 KBL Bpk Letkol. INF. Arie Prianto Widiatmoko).



Gambar. 2  Penjajakan kemitraan dengan Jajaran KODIM 0410 KBL, dalam rangka melengkapi persyaratan memperoleh program TMMD untuk pembangunan jembatan di RT 05 LK I Kampung Kapal Bro  (insert foto :Pasiter KODIM 0410 KBL Bpk. Kapten Salman).

Gambar. 3  Menindaklanjuti pemasaran sosial & penjajakan program TMMD dilakukan peninjauan  calon  lokasi TMMD yaitu pembangunan jembatan penghubung di Kampung Kapal Bro  di RT 05 LK I . (Insert foto : Danramil 410-03 Kapt.INF Djafar, TAPP PLPBK  NOG,  Ketua  RT 05 LK I Soegiono, S.T.  dan  BABINSA NOG Serda. Bambang)


Gambar. 4  Calon lokasi Pembangunan jembatan penghubung di Kampung Kapal Bro, yang sedang dijajaki untuk Program TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa)bersama KODIM 0410 & KORAMIL 410-03 Teluk Betung Barat.

Gambar. 5  Peninjauan ke relik sisa puing Kapal Belanda yang terhempas akibat letusan Gunung Krakatau 1883 di Kampung Kapal Bro.

   2. Pemasaran sosial kepada SKPD 
Secara struktural Pemerintah  Kota  Bandar Lampung  sangat mendukung terlaksananya   Program    PLPBK   hal  ini  dapat   terlihat   dari dikeluarkannya SK  dari Walikota Bandar Lampung  Bpk Herman HN nomor 385/III.17/HK/2014  tentang  Pembentukan    Tim  Pelaksana  Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas Kota Bandar Lampung Tahun 2014, seperti terlihat dalam Gambar 6a,b,c,d,e dibawah ini.


Gambar 6a. SK Tim Pelaksana PLPBK Halaman 1 

 Gambar 6b. SK Tim Pelaksana PLPBK Halaman 2

 Gambar 6c. SK Tim Pelaksana PLPBK Halaman 3

 Gambar 6d. SK Tim Pelaksana PLPBK Halaman 4

                      Gambar 6e. SK Tim Pelaksana PLPBK Halaman 5

Bersama dengan Askot UP Mas Edy Kusmanto dan TA Perencanaan melakukan silaturahmi sekaligus penjajakan pemasaran sosial di Satuan Kerja Perangkat Dinas Pemerintah Kota Bandar Lampung seperti Dinas Tata Kota serta BAPPEDA Kota Bandar Lampung seperti terlihat dalam Gambar 7 dan 8 dibawah ini.

Gambar. 7 Silaturrahmi dengan Kabid Tata Ruang Dinas Tata Kota Pemkot Balam


Gambar. 7 Silaturrahmi dengan Kabid Fisik BAPPEDA Pemkot Balam.


2. Selain pembangunan infrastruktur, tidak dapat dilupakan adalah pembangunan SDM dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat & pelaku pemberdayaan di Negeri Olok Gading. Oleh karena itu TAPP bersama TIPP berupaya melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi guna peningkatan kapasitas. Berikut disajikan dokumentasi kegiatan pemasaran sosial kepada PKKP & HAM FH UNILA Universitas Lampung.

    Gambar. 3 Penjajakan kerjasama & Pemasaran Sosial PKKP & HAM FH Unila (insert     foto : Bpk. DR. HS Tisnanta, S.H., M.H.(kemeja putih lengan panjang) & Bpk. 
  Fathoni, S.H., M.H. (kemeja putih lengan pendek)).